Hakikat dan Tujuan Puasa dalam Perspektif Tafsir Sufi (Analisis Tafsir surah Al-Baqarah ayat 183-187)
Keywords:
Puasa, Tafsir Sufi , TakwaAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hakikat puasa yang tertuang dalam surah al-Baqarah ayat 183-187. Dan dikaji melalui beberapa tafsir para ahli sufi. Bentuk penelitian ini adalah library research atau penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode tafsir tahlili, yang menerangkan arti ayat Al-Qur’an dari berbagai aspek, berdasarkan urutan ayat atau surah dalam mushaf, menonjolkan kandungan ayat, kesesuaian antar ayat, sebab-sebab turunnya dan hadits-hadist yang berhubungan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa hakikat puasa dalam surat al-Baqarah ayat 183-187 memiliki makna yang luas bagi umat Islam. Menurut para mufassir sufi, tujuan berpuasa bukan hanya untuk menahan lapar dan dahaga, tetapi tujuan utama puasa adalah untuk merubah kualitas jiwa kita sehingga kita menjadi lebih terkendali dalam mengatur hawa nafsu, menghindari dan menjauhkan diri dari perbuatan maksiat, lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan mengutamakan akhirat daripada duniawinya. Puasa adalah salah satu pintu untuk meraih ketakwaan. Ketakwaan ini adalah “buah” dari puasa seorang hamba. Sesuai dengan Al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 183.
References
Abdussalim mu’in, Manhajiyah Tafsir, (Yogyakarta: 2010)
Abu Bakar al-Makky, Kifayat al-Atqiya’ (Semarang: Toha Putra, t.th).
Ahmad Syarifuddin, Puasa menuju sehat fisik dan psikis (Jakarta: Gema Insani, 2004).
Ainal Mardhiah, Efektivitas Pelaksanaan Puasa Ramadhan sambil Bersekolah pada Siswa Sekolah Dasae di Banda Aceh, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, 2022.
Al-Kalabazi, Al Ta’arruf li mazhabi Ahli al-Tasawuf (Kairo: Maktabah al- Kulliyah al- Azhariyah, 1969).
Amir Syarifuddin, Garis-Garis Fiqh, (Jakarta Timur: Prenata Media, 2003).
Azzan Hasan Ahmad, Manhaj Tafsir, (Bandung: 2011)
Imam Al-Ghazali, Muktashar Ihya’Ulumiddin, trans. Abu Madyan Al-Qurtubi, Mukhlis Yusuf Arbi (Depok: Keira, 2018).
Ismail Haqqi, Ruh Al-Bayan fi Tafsir al-Quran, (Beirut: Dar Ihya’ al-Turath al - ‘Arabi, 2001).
Muhammad Amin al-Kurdi, Tanwir al-Qulub (Semarang: Toha Putra, t.th).
Muhammad Fathurrohman, M.Pd.I, Tasawuf: perkembangan dan Ajaran-ajarannya (Kalimedia Cetakan 1. 2019).
Muhammad Husain az-Zahabi, Tafsir wal Mufassirun, (Kairo: 2005), 308.
Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab (Ja’fari, Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali), edisi lengkap, cet ke 16, (Jakarta: Penerbit Lentera, 2016).
Muhammad Quraish Shihab, membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 2019).
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, Terj. Abu Syauqina, Lc dan Abu Aulia Rahma, Lc, cet II, (Jakarta Timur: Tinta Abadi Gemilang, 2013).
Syeikh Hassan Ayyub, Fiqh Ibadah, Terj. Abdul Rasyad Shiddiq, cet. Ke 2, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2008).
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Tafsir Al-Jailani, trans. Syekh Dr. Muhammad Fadhil Jailani Al-Hasani, (Istanbul: Markaz Al-Jailani, 2009).
Terjemah Kemenag 2019
Yasin dan mirza Javad, Rahasia puasa Ramadhan (Jakarta: Pustaka Zahra, 2002).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Suryati Melani, Zaky Mumtaz Ali
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.